PERKENI cabang Aceh bekerjasama dengan Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menggelar Pertemuan Ilmiah yang bertajuk The 3rd Aceh Endocrinology & Diabetes Update (AEDU) 2019: “The Tailoring art of innovative approaches to fight endocrine disorders“, pada tanggal 14-16 februari 2019 yang bertempat di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh. Pertemuan internasional ke- 3 ini diselenggarakan berdasarkan program sukses sebelumnya dan berfokus pada pencapaian terkini dalam bidang endokrinologi (penyakit tiroid, diabetes dan kelainan metabolik lainnya).
Dalam pertemuan ini diisi oleh pembicara terkemuka dari luar dan dalam negeri. Program ini dirancang untuk merangsang dan mendorong interaksi sesama klinisi melalui serangkaian Pleno yang menarik dan informatif berupa Lokakarya Interaktif, Simposium, Debat Klinis,Workshop, Peluncuran Buku Kaki Diabetes dan Perlombaan Ilmiah Makalah Bebas Poster.
Pada pertemuan ini juga dilakukan regenerasi organisasi Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) cabang Aceh, dengan dilantiknya dr. Hendra Zufry, SpPD-KEMD sebagai ketua beserta perangkat anggota organisasi lainnya. Dalam kata sambutannya dr. Hendra mengatakan, saat ini sangat banyak masyarakat yang berisiko terkena Penyakit Tidak Menular (PTM) tanpa memandang status sosial. Secara garis besar PTM termasuk kedalam penyakit endokrin metabolik dan diabetik. “Sekarang ini sudah mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan kita semua. Karena PTM itu umumnya bersifat kronis, memerlukan waktu penanganan dan pengobatan yang lama, konsekuensi biaya tinggi, dan memilki implikasi serius terhadap produktivitas, sosial dan ekonomi kita semua,” ujarnya.
Lebih menakutkan lagi, ternyata penyakit tidak menular itu menjadi penyebab kematian terbesar di dunia maupun Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan PTM menjadi pembunuh terbesar abad ini. Dikatakan, di Indonesia pada 1995, PTM menyumbang 41,7% angka kematian, namun pada 2017 meningkat menjadi 71% penyebab angka kematian. Penyebabnya karena perilaku makan yang tidak sehat, pola hidup, kurang aktivitas fisik dan kebiasaan merokok. Oleh sebab itu kiranya pertemuan ilmiah ini dapat menjadi wadah sharing knowledge dan silaturahmi antar klinisi dan tenaga medis lainnya.